Gejala Sindrom Uremik Hemolitik dan Cara Mengatasinya
Sindrom Uremik Hemolitik (HUS) adalah kondisi medis yang serius, biasanya terjadi pada anak-anak, namun juga dapat dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini memiliki tiga ciri utama: anemia hemolitik, trombositopenia, dan gagal ginjal akut. HUS sering kali menjadi komplikasi dari infeksi bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli) penghasil racun Shiga.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai gejala sindrom uremik hemolitik, penyebab, diagnosis, serta cara efektif mengatasinya, baik dari segi medis maupun gaya hidup.
Apa Itu Sindrom Uremik Hemolitik?
Sindrom Uremik Hemolitik merupakan kondisi langka yang mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal. Kerusakan ini dapat menyebabkan gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh darah, yang mengakibatkan kerusakan sel darah merah dan penurunan jumlah trombosit.
Jenis-jenis HUS
- HUS Klasik (Typical HUS)
- Biasanya disebabkan oleh infeksi E. coli O157:H7
- Sering menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun
- HUS Atipikal (aHUS)
- Disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh (komplemen)
- Bisa diturunkan secara genetik
- HUS Sekunder
- Diakibatkan oleh kondisi medis lain seperti lupus, kanker, atau konsumsi obat tertentu
Gejala Sindrom Uremik Hemolitik

Gejala HUS biasanya muncul setelah 5-10 hari mengalami diare, terutama diare berdarah akibat infeksi bakteri.
Gejala Awal
- Diare (dapat berdarah)
- Mual dan muntah
- Demam tinggi
- Sakit perut
Gejala Lanjutan
- Lemas dan pucat: Akibat anemia hemolitik
- Bengkak di wajah, tangan, atau kaki: Karena gangguan fungsi ginjal
- Penurunan jumlah buang air kecil
- Kehilangan nafsu makan
- Kebingungan atau kejang: Jika racun sudah memengaruhi sistem saraf
- Memar atau pendarahan yang tidak biasa: Karena trombositopenia
Catatan: Penting: Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat jika gejala ini muncul. Penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi.
Penyebab Sindrom Uremik Hemolitik

1. Infeksi Bakteri
HUS paling sering dipicu oleh infeksi E. coli yang menghasilkan toksin Shiga. Bakteri ini biasanya ditemukan dalam:
- Daging sapi mentah atau setengah matang
- Susu yang tidak dipasteurisasi
- Air yang terkontaminasi
- Sayuran yang tidak dicuci dengan bersih
2. Faktor Genetik
Pada HUS atipikal, mutasi gen yang mengatur sistem komplemen (bagian dari sistem imun) dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pembuluh darah.
3. Obat-obatan dan Penyakit
Obat kemoterapi, transplantasi organ, lupus, dan HIV juga dapat menyebabkan HUS sekunder.
Cara Diagnosa Sindrom Uremik Hemolitik
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan diagnosis:
Pemeriksaan Laboratorium:
- Pengecekan lengkap (CBC): Untuk memeriksa jumlah sel darah merah dan trombosit.
- Tes fungsi ginjal: Seperti BUN dan kreatinin
- Analisis urin: Untuk mendeteksi adanya protein atau darah
- Tes kultur feses: Untuk mengidentifikasi infeksi E. coli
- Pengecekan komplemen C3 dan C4: Digunakan untuk mendeteksi HUS atipikal
Cara Mengatasi Sindrom Uremik Hemolitik

Penanganan HUS tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah pendekatan yang biasanya dilakukan oleh tim medis:
1. Rawat Inap di Rumah Sakit
Kebanyakan kasus HUS memerlukan rawat inap karena risiko gagal ginjal dan komplikasi serius lainnya.
2. Terapi Cairan dan Elektrolit
Cairan infus membantu menjaga tekanan darah dan fungsi ginjal.
3. Transfusi Darah
Transfusi darah untuk mengatasi anemia dan meningkatkan kadar trombosit.
4. Dialisis
Jika ginjal tidak bisa bekerja dengan baik, pasien mungkin memerlukan dialisis untuk sementara.
5. Obat-obatan
- Eculizumab (Soliris): Digunakan pada kasus HUS atipikal
- Antihipertensi: Untuk mengontrol tekanan darah
Antibiotik tidak dianjurkan untuk HUS akibat E. coli, karena dapat memperburuk pelepasan racun Shiga.
Pencegahan Sindrom Uremik Hemolitik
Tips Mencegah Infeksi E. coli:
- Cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet
- Masak daging hingga matang sempurna (suhu minimal 70°C)
- Hindari konsumsi susu mentah
- Cuci buah dan sayur dengan air mengalir
- Hindari menelan air kolam saat berenang
Komplikasi Sindrom Uremik Hemolitik
Tanpa penanganan yang tepat, HUS dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti:
- Gagal ginjal kronis
- Hipertensi
- Gangguan neurologis
- Masalah jantung
- Anemia kronis
Prognosis dan Peluang Pemulihan
Berdasarkan informasi dari KONOHATOTO78 sebagian besar anak-anak dengan HUS klasik dapat pulih sepenuhnya jika ditangani dengan cepat. Namun, pada kasus yang parah atau HUS atipikal, kemungkinan terjadinya kerusakan ginjal permanen cukup tinggi.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar HUS
Apakah HUS bisa disembuhkan?
Ya, pada banyak kasus HUS dapat sembuh total, terutama bila penanganan dilakukan sejak dini.
Apakah HUS menular?
HUS sendiri tidak menular, tetapi infeksi penyebabnya seperti E. coli dapat menyebar melalui makanan atau kontak langsung.
Apa bedanya HUS dan gagal ginjal biasa?
HUS melibatkan kerusakan pembuluh darah kecil dan hemolisis (kerusakan sel darah merah), sementara gagal ginjal biasa belum tentu disebabkan oleh hal tersebut.
Kesimpulan
Sindrom Uremik Hemolitik (HUS) adalah kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan segera. Meskipun sering menyerang anak-anak, orang dewasa juga bisa terkena. Gejalanya dimulai dari diare berdarah hingga gagal ginjal dan kejang. Metode paling efektif untuk menangani HUS adalah melalui deteksi awal, perawatan intensif di rumah sakit, terapi cairan, dan dukungan untuk fungsi ginjal. Untuk HUS atipikal, pengobatan jangka panjang mungkin diperlukan.
Ingat:
- Perhatikan kebersihan makanan dan tangan
- Segera hubungi dokter jika anak mengalami diare dengan darah.
- Pantau tanda-tanda dehidrasi dan perubahan perilaku
Editor: Aktivitas Terkait Kesehatan Sepanjang Hari
Aktivitas Sehat, Kualitas Hidup Terjamin Sehat Setiap Saat!
Post Comment